Dikalangan ilmuwan ada keseragaman pendapat, bahwa ilmu itu selalu tersusun dari pengetahuan secara teratur, yang diperoleh dari pangkal tumpuan objek tertentu dengan sistematis, metodis rasional/logis, empiris, umum, dan akumulatif. Sedangkan pengertian pengetahuan sebagai istilah tidaklah sederhana karena berbagai macam pandangan dan teori, diantaranya pandangan Aristoteles, bahwa pengetahuan merupakan pengetahuan yang dapat diinderai dan dapat merangsang budi. Menurut Decartes ilmu pengetahuan merupakan serba budi, menurut Immanuel Kant pengetahuan merupakan persatuan antara budi dan pengalaman. Dari berbagai macam pandangan diperoleh pengetahuan merupakan ide, kenyataan, kegiatan akal-budi, pengalaman, sintesis budi, atau mergukan karena tidak adanya sarana untuk mencapai pengetahuan yang pasti. Untuk mencapai suatu pengetahuan yang ilmiah dan objektif diperlukan sikap yang bersifal ilmiah. Yang meliputi beberapa hal diantaranya selektif terhadap problema yang dihadapi supaya didukung oleh fakta dan gejala dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada, setiap pendaat atau teori terlebih dahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali dll. Pada kenyataanya ilmu pengetahuan menghadapi kemiskinan, yang tidak dapat melepaskan diri dari keterkaitanya dengan ilmu ekonomi karena kemiskinan merupakan persoalan ekonomi yang paling elementer, dimana kekurangan akan menjurus pada kematian. Akan tetapi dilain pihak perkembangan ekonomi berada dipuncang gemilangnya intelektual banyak menggunakan penilaian matematis dan usaha pembuatan model matematis yang merupakan usaha yang sangat sukses. Dalam hal ini diperlukanya penyajian analisisyang relevan dengan kehidupan sehari-hari dengan berbagai macam asumsinya, sebab jika bertentangan dengannilai-nilai atau etika yang hidup dalam masyarakat dan model yang dibangunya tidak relevan, akan memberi kesan buruknya ilmu pengetahuan yang diajarkan.
Dalam konsep yang berlaku secara akademis teknologi dapat dikatakan yang menyangkut proses produksi. Yang menyangkut berbagai sumber, tanah, modal, tenaga kerja dan ketrampilan dikombinasikan untuk merealisasikan tujuan produksi. Menurut Eugene Staley,1970 secara konvensional mencakup penguasan dunia fisik dan biologis, tetapi secara luas juga meliputi teknologi sosial terutama teknologi sosial pembangunan sehingga teknologi itu adalah metode sistematis untuk mencapai tujuan insani. Jadi jelas bahwa teknologi social pembangunan memerlukan semua sience dan teknologi untuk dipertemukan dalam menunjang tujuan-tujuan pembangunan, misalnya perencanaan dan programming pembangunan, organisasi pemerintah dan administrasi Negara untuk pembangunan pendidikan dan pelatihan tenaga kerja dan teknik pembangunan khusus dalam sektor pertanian, industri dan kesehatan. Pada saat ini perkembangan teknologi sangat pesat nampaknya juga sulit memisahkan kehidupan manusia dengan teknologi, bahkan sudah merupakan kebutuhan manusia. Sebelumya orang hanya bergantung dari ilmu sekarang ilmu dapat bergantung pula pada teknologi. Contohnya dengan berkembang pesatnya teknologi computer dan teknologi satelit ruang angkasa, maka diperoleh temuan baru dari hasil kerja kedua produk teknologi tersebut.
Kemiskinan merupakan kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan pokok. Factor yang mempengaruhi pendapatan pokok ini diantaranya, pertama presepri orang mengenai kebutuhan pokok yang diperlukan, sebagai contoh banyak orang miskin yang tidak bisa membedakan kebutuhan pokok dan juga pemenuhan gizi yang baik. diantaranya mengkonsumsi rokok. Pada umumnya pengkonsumsi rokok dari kalangan yang tidak mampu akan tetapi mereka rela menghabiskan sebagian pendapatnya untuk keperluan yang tidak pokok dan juga membahayakan kesehatan. Yang nantinya akan merugikan bukan hanya pendapatnya tetapi juga kurangnya pemenuhan kesehatan. Kedua, kebutuhan objektif manusia untuk bisa hidup manusiawi. Disini kita cenderung menginginkan sesuatu yang lebih dari kebutuhan pokok misalkan fasilitas ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat diperlukan dalam kehidupan baik itu secara social maupun ekonomi. Untuk itu ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan bagian yang dapat dibeda-bedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dari suatu sistem yang berinteraksi dengan sistem-sistem lain dalam kerangka nasional seperti kemiskinan. Maka ada interelasi, interaksi, dan interdependensi antara kemiskinan sistem dan subsistem (ilmu pengetahuan dan teknologi) tersebut.